Tema Pokok Pembangunan
Sesuai dengan tantangan pembangunan di masa depan, Departemen Pendidikan Nasional telah menetapkan lima (5) tema pokok pembangunan pendidikan. Dengan lima tema pokok tersebut diharapakan bahwa sistem pendidikan akan memiliki kekuatan untuk mengantisipasi tantangan masa depan tersebut di atas, sehingga sistem pendidikan kita semakin memiliki makna strategis bagi PSDM yang berkualitas. Kelima tema pokok tersebut adalah sebagai berikut:
Pertama, Peningkatan pemerataan kesempatan pendidikan , bertujuan untuk menciptakan keadaan dimana setiap orang mempunyai kesempatan yang sama untuk memperoleh pendidikan. Berdasarkan UU No. 2/1989 tentang sistem Pendidikan Nasional, kesempatan memperoleh pendidikan tidak dibedakan menurut jenis kelamin, status sosial ekonomi, agama dan letak geografis. Kebijaksanaan pemerataan dan erluasan kesempatan ini menekakan bahwa setiap orang tampa memandang asal usulnya mempunyai kesempatan yang sama untuk memperoleh pendidikan pada semua jenis, jenjang maupun jalur pendidikan sehingga keadilan di dalam mendapatkan pelayanan pendidikan akan meningkat.
Kedua, Peningkatan ketrampilan sesuai dengan tuntutan perkembangan ilmu pegetahuan dan teknologi, dimaksudkan agar proses dan hasil pendidikan dapat sisesuaikan dengan kebutuhan industrialisasi yang telah menggunakan teknologi yang canggih dalam kegiatannya. Dalam rangka memenuhi kebutuhan (tuntutan) akan ketrampilan perlu peningkatan yang signifikkan dengan kemajuan dan perkembangan teknologi, maka pendidikan ketrampilan diarahkan untuk dapat memahami dan mengaplikasikan teknologi yang ada. Antara pendidikan dan dunia usaha dalam perencenaan, pelaksanaan, peniliaian, dan sertifikasi pendidikan dan pelatihan kejuruhan yang relevan dengan kebutuhan ekonomi. Kebijakan ini bertujuan menciptakan keadaan agar output pendidikan sepadan dengan kebutuhan berbagai sektor pembangunan sesuai dengan jumlah, mutu dan sebarannya.
Ketiga, Peningkatan kualitas pendidikan pada upaya peningkatan kualitas proses dan hasil pendidikan. Suatu sistem pendidikan disebut bermutu dari segi proses belajar mengajar berlangsung secara efektif dan peserta didik mengalami proses pembelajaran yang bermakna dan ditunjang oleh sumber daya (dana, manusia, alam) yang memadai. Proses pendidikan yang berkualitas akan membuahkan hasil pendidikan yang bermutu dan relevan dengan pembangunan. Oleh sebab itu intervensi sistematis perlu diberikan terhadap input, proses dan output serta sistem ujiannya, sehingga akan dapat memberikan jaminan terciptanya kualitas hasil yang tinggi.
Keempat, Peningkatan efisiensi pengelolaan pendidikan dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan sistem pendidikan. Efisiensi itu sendiri dapat dicapai jika sistem pendidikan dapat mencapai sasarannya secara efektif. Untuk mencapai efektifitas pengelolaan sistem pendidikan pelu diciptakan dan dikembangkan di berbagai sektor penunjuangnya seperti profesionalisme dalam manajemen pengelolaan sistem yang didalamnya terkandung disiplin, loyalitas, keahliian, etos kerja dan efisiensi biaya. Implikasinya untuk meningkatkan efisiensi perlu dikembangkan kebijakan yang memungkingkan terwujudnya efektifitas pengerahan sumber-sumber daya yang relatif kecil, tetapi dimanfaatkan secara optimal sehingga dapat menghasilkan keluaran (output yang berkualitas.
Kelima, Pemberdayaan tenaga kerja terdidikan, dimaksudkan dalam proses pendidikan ini dapat menyerap dan menampung tenaga kerja terdidik (sarjana/S1) ,dan tenaga terampil madya (diploma/D3), serta praktisi (pengusaha yang telah berhasil) dalam menambah wawasan. Sarjana dan praktisi yang masih butuh mengembangkan dan mengaplikasikan keilmuannya, dalam proses ini mereka dapat mengembangkan dan mengaplikasikan sesuai keilmuannya melalui proses belajar mengajar. Bagi sarjana mereka dapat mengapliksikan dan menambah keilmuannya serta memperbaiki penghasilan. Kemudian bagi para praktisi dapat menambah dan menyerap perkembangan teknologi yang ada untuk peningkatan produktifitas kegiatannya.
Untuk melaksanakan kelima tema pokok pembangunan pendidikan tersebut, seyogyanya melihat bagian-bagian sistem pendidikan dipandang dari fungsi dasarnya masing-masing. Hal ini dimaksudkan agar kita dapat memandang sistem pendidikan secara lebih tajam terutama jika dilihat dari misinya bagi pengembangan sumber daya manusia. (Rausyan Ummah Team)
0 comments